11 PRINSIP DASAR. Sebelum memulai melakukan praktikum di laboratorium praktikan harus mengenal dari alat-alat laboratorium dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia. Selain itu praktikan harus tahu cara menggunakannya dengan teknik dan prosedur yang benar, walaupun sudah mengenal alat

Fungsi Boiling Flask – Boiling Flask atau yang lebih dikenal Labu Didih ini adalah sebuah peralatan laboratorium yang terbuat dari gelas glass ware yang berbentuk seperti labu dengan berbagai macam jenis leher, mulai dari single track, double track hingga triple track. Macam bentuknya juga berfariasi mulai dari yang bundar hingga rund buttom digunakan untuk memanaskan bahan dan ada juga rata flat buttom digunakan untuk memanaskan bahan dapat juga di gunakan untuk menyimpan bahan karena saat diletakan di meja, posisinya akan lebih stabil. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya digunakan sebagai sampel dengan menggunakan sebuah pipet untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan. Pemakaian Boiling Flask atau Labu didih sangat banyak dipergunakan dalam laboratorium sebagai alat pendeteksi larutan zat kimia yang akan ini termasuk alat yang praktis dibanding alat pelarut zat lainnya, bentuknya yang kecil dan mudah disimpan. Perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L ini sangat diperlukan dalam mekanisme laboratorium dikalangan masyarakat luas. Boiling Flask atau Labu didih ini biasanya terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 C. Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan suatu larutan, diantaranya Zat terlarut ditimbang untuk diteliti ke dalam sebuah labu volumetri labu ukur Lalu ditambahkan air suling. Campuran digoyang melingkar dikocok untuk melarutkan zat terlarut Setelah ditambahkan air lagi, digunakan pipet tetes untuk menambahkan airdengan hati – hati sampai volume permukaan cairan tepat berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu. Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam tercampur. Fungsi dari langkah diatas adalah untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan dengan keakurasian yang flask ini sangat bermanfaat untuk mendapatkan larutan zat. Jika Anda membutuhkan Alat Glassware dan alar laboratorium lainnya silahkan hubungi kami disini Office Inten II Duren Sawit Jakarta Timur Telp 021-8690-6782 Fax 021-8690-6781 Phone 0816-1740-8900 Email sales Tags Alat – Alat Biologi, Gold Meter, Fungsi Desikator, Fungsi Moisture Meter, Desiccator Auto Dry, Dissolved Oxygen Meter, Oven Binder, Fungsi Densimeter, Fungsi MED-01 Medical Packaging Tester labthink, Larutan Buffer, Fungsi Incubator, Gold Tester, Timbangan Laboratorium, Preparat Mikroskop, Quick Digital Gauge, Laquatin water quality checker, Fungsi Autoclave, Thermohygrometer, Auto tensile tester, Laboratory spatula, Amonium Asetat, PH Meter, Water Bath, Water Vapor Rate, Thickness Tester, Climatic Chamber, Apa itu Piknometer, Pengukuran Air Permeabilitas Uap, Cara menggunakan Oven Binder
Untukmelakukan teknik boiling ada syarat tertentu yang harus dipenuhi , yaitu sebagai berikut : 1. Cairan harus mendidih. Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan diolah mauoun pada alat yang digunakan. Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut : 1.

Boiling merupakan salah satu dari banyaknya teknik dasar dalam memasak. Khusus bagi kalangan yang ingin dan akan bergelut di bidang kuliner, tentunya harus memahami apa itu pengertian boiling. Walaupun demikian, informasi ini tidak hanya penting bagi mereka yang ingin berkarir saja. Ketika berurusan dengan dapur dan masakan pun, masyarakat sebaiknya mengetahui hal-hal dasar dari boiling dan beberapa teknik dasar memasak lainnya. Teknik Dasar Memasak Memasak tanpa teknik dasar tentu akan menghasilkan menu santapan yang kacau atau bahkan tidak jadi. Pada umumnya, teknik inilah yang akan menjadi pedoman dalam menjadikan hasil masakan bisa maksimal dan enak. Banyak sekali teknik yang dapat digunakan agar karya tangan para pemasak dapat optimal. Secara umum, dalam memasak, anas, suhu, dan durasi adalah hal-hal dasar yang harus dipahami sebelum beralih menuju teknik-teknik dasar ketika proses memasaknya. Teknik Dasar Memasak Moist Heat Cooking Salah satu teknik dasar memasak yang dikelompokkan menjadi beberapa macam teknik adalah moist heat cooking, di mana memasak memerlukan cairan seperti kaldu atau air. Bahan yang dimasak biasanya keras, dan teknik ini dibutuhkan untuk menjadikannya lebih lunak sesudah matang. 1. Teknik Braising Sebelum menuju ke pengertian boiling, teknik pertama adalah braising, di mana merupakan teknik merebus dengan komposisi cairan adalah 3/4 dari bahan makanan. Beberapa cara dalam memasak dengan teknik braising adalah sebagai berikut. Siapkan daging, umumnya yang akan dimasak saat belum dipotong, sebab kalau dipotong dengan ukuran kecil, dikhawatirkan akan hancur saat bumbu tabur pada daging seperti lada dan garam, atau garlic bahan di tempat memasak dengan sedikit daging, dan balik sampai keseluruhan berwarna cokelat daging, lalu masukkan sayur dan sampai mendidih, kemudian masukkan panci, tunggu sampai daging terasa empuk. 2. Teknik Steaming Kukus Bila sudah terbiasa memasak, pasti tidak asing dengan teknik ini. Mengukus berarti memanfaatkan uap masakan untuk mematangkan masakan. Alat kukus dapat berupa dandang, rice cooker, risopan, langseng, dan sebagainya. Teknik ini termasuk sederhana, sebab hanya perlu memanaskan air di atasnya serta dialasi tatakan untuk menaruh bahan makanan. Teknik ini baik untuk menghindari warna makanan yang tidak pudar dan meminimalisir hilangnya zat gizi ketika bahan makanan dimasak. 3. Pengertian Boiling Rebus Pengertian dari boiling adalah merebus; memasak dengan menggunakan cairan yang kuantitasnya lebih banyak daripada bahan masakan itu sendiri. Umumnya, teknik ini memerlukan suhu didih sekitar 100 derajat Celcius. Ada sejumlah hal krusial yang mesti diketahui dalam melakukan teknik ini. Cairan harus mendidih. Karena tekniknya merebus, maka cairan harus benar-benar mendidih agar bahan masakan yang direbus dapat bersih dan rebus sama dengan jumlah bahan masakan. Hal ini diperlukan agar proses memasak dapat lebih efektif dan alat perebus untuk menghemat energi. Hal ini diperlukan agar bahan masakan yang direbus dapat segera mendidih sekaligus menghemat buih permukaan hasil bahan masakan juga akan berpengaruh terhadap durasi memasak juga akan berpengaruh terhadap banyaknya gizi yang terbuang saat bahan masakan direbus. Mengacu pada pengertian boiling, terdapat tiga langkah dalam teknik ini, yaitu nucleate, transition, serta film. Ketiganya didasarkan pada suhu perebusan mulai dari suhu panas paling rendah sampai yang paling tinggi. Nucleate Boiling. Tahap ini adalah proses merebus yang baru dimulai, dapat diketahui dengan adanya gelembung air pada Boiling. Tahap ini adalah proses selama perebusan dan terjadi penguapan. Sumber panas diberhentikan tiba-tiba. Susunan uap pada permukaan cairan itulah yang disebut film Boiling. Tahap ini adalah proses merebus yang tidak konstan dikarenakan suhu perebusan sudah diubah; di antara suhu maksimal nucleation dan suhu minimum film boiling. 4. Teknik Blanching Setelah teknik merebus dan pengertian boiling, mari beralih ke teknik berikutnya, yaitu blanching. Teknik memasak ini adalah dengan mencelupkan bahan masakan ke dalam air mendidih. Cairan yang dapat dipakai untuk teknik ini adalah air dan minyak. Teknik blanching memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah sebagai berikut. Membebaskan bahan masakan dari proses bahan masakan yang setengah matang menjadi lebih mudah diolah. Untuk menjaga kondisi bahan masakan tetap pada nilai gizi yang ada, umumnya teknik ini diikuti dengan proses refreshing, di mana bahan yang telah di-blanching akan langsung dibawa ke air yang mengalir atau dimasukkan ke dalam air es. 5. Teknik Simmering Simmering adalah teknik memasak yang mirip dengan boiling merebus, tetapi teknik ini memerlukan api kecil dalam durasi yang sedikit lama. Umumnya teknik simmering digunakan dalam membuat menu dengan kuah kaldu. 6. Teknik Poaching Mirip dengan teknik simmering, pada teknik ini air rebusan dicampur dengan bahan tambahan yang bergantung pada menu yang akan dimasak, seperti cuka, gula, dan sebagainya. Suhu yang digunakan untuk merebus adalah 75-85 derajat Celcius. Kuantitas bahan masakan yang dapat diolah dengan teknik poaching dapat berupa telur dan ikan. Teknik simmering dapat pula dijadikan teknik dalam membuat minuman lezat serta hidangan penutup yang enak. 7. Teknik Stewing Setup Teknik memasak ini memerlukan cairan dengan persentase kuantitas tidak lebih banyak dari setengah bahan yang akan dimasak. Cairan yang umumnya dipakai dalam proses memasak adalah saus, air, atau kaldu. Apakah pengertian boiling dan hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam teknik ini sudah diterapkan selama ini? Meski tidak dijelaskan secara rinci, tetap perhatikan pin-poin dasar dalam memasak dengan menggunakan teknik dasar yang lain, ya!

Alatlukis utama adalah peralatan untuk mengaplikasikan atau membubuhkan cat pada media lukis, seperti: kuas, pisau palet, dsb. Penggunaan alat lukis sangat bergantung pada media, teknik, aliran dan tema yang akan dibuat. Alat lukis. Beberapa alat lukis yang umumnya digunakan adalah sebagai berikut.
101 Gambar dan Steam Convection Oven 2. Boiling. a. Boiling Pan Boiling pan merupakan panci untuk merebus, mempunya i dua bentuk yaitu casting tuangan bundar dan casting persegi. Boiling pan di bawah ini mempunyai ukuran 110 cm x 96 cm . Gambar Boiling Pan b. Boiling Table – Induction Mempunyai bagian atas yang kuat dan secara otomatis akan hidup dan mati ketika panci diletakkan di atasnya. Alat ini terbuat dari stainless steel. c. Boiling Table - Oven Top Berguna untuk memanaskan makanan di panci dengan sumber panas dari gas dan listrik. d. Boiling Table - Solid Top Mempunya fungsi yang sama dengan oven top, tetapi oven ini mempunyai cast iron yang kuat. Sumber bahan bakarnya bisa dari gas atau listrik. Setelah alat ini dipakai sebaiknya dibersihkan dengan kertas emery kemudian diseka dengan lap kering. Di unduh dari 102 B A B V II Gambar dan Boiling Table e. Stockpot Stands Boiling table yang rendah dan dirancang untuk keamanan dan mempermudah proses pemindahan dari stockpot yang berat dari stove pot, alat ini bisa menggunakan gas ataupun listrik, standing top nya mempunyai ketinggian antara 40 – 60 cm dari lantai, alat ini terbuat dari stainless steel Gambar Stockpot Stand f. Titling Kettle Bagian ini adalah bagian terbesar dari boiling atau steaming. Menggunakan gas atau listrik, terbuat dari stainless steel, mempunyai pengontrol untuk mempercepat boiling atau simmering. Alat ini dimaksudkan untuk mempermudah proses pemindahan makanan yang telah selesai dimasak, tilting kettle ini mempunyai kapasitas dari 15 hingga 100 liter. Di unduh dari 103 Gambar Titling Kettle 3. Deep Frying a. Thermotastically Controled Deep-Fryer Alat penggorengan ini mempunyai pengatur suhu untuk meminimalkan risiko kebakaran, modelnya terdiri dari gas dan listrik. Penggorengan ini didesain untuk digunakan secara manual maupun otomatis. Model otomatis berguna ketika makanan sudah matang penyaring akan mengangkat sendiri. b. Pressure Deep-Fryer Tight-fitting menutup bekas embun lembab yang mencegah uap ini jatuh ke masakan dan dapat mempersingkat waktu pemasakan. c. Continous Fryer Memproduksi makanan dalam skala besar, batch frying dapat diganti dengan continous fryer ini, makanan dimasak pada sistem conveyor-belt dan makanan yang digoreng dikumpulkan di tempat lain. Gambar Continous Fryer Di unduh dari 104 d. Oil Filter Alat ini terletak di sebelah luar untuk membersihkan minyak dari deep fryer. 4. Grilling
Semakinbanyak kendaraan bermotor dan alat-alat industri yang 6 Boiling point 247 oC Untuk metode pembersihan aerosol Oleh karena itu thermal precipitator ini dapat digunakan untuk dust / smoke collector. Karakterisasi thermal precipitator, Ziz Rachmat Destiyanto, FT
Fungsi boiler serta komponen utamanya seharusnya patut untuk kita ketahui, terlebih bagi yang sedang bekerja pada pabrik-pabrik yang menggunakan alat ini. Pada dasarnya, peralatan industri memang tidak ada habisnya untuk dibahas, setelah pada artikel sebelumnya kita telah diulas mengenai berbagai macam alat industri seperti pompa, evaporator, desalter, kondensor dan sebagainya. Pada artikel ini akan dibahas mengenai boiler karena alat ini merupakan salah satu alat yang umum digunakan pada kilang minyak maupun di pabrik-pabrik saja Anda pernah mendengar nama alat ini, tetapi mungkin belum mengerti apa yang dimaksud dengan boiler, fungsi boiler dan komponen-komponen utamanya. Untuk memahami hal tersebut, silahkan baca ulasannya di bawah. Pabrik yang menggunakan boiler sumber Fungsi Boiler dan Komponen Utamanya Pada dasarnya boiler adalah alat yang berfungsi untuk memanaskan air dengan menggunakan panas dari hasil pembakaran bahan bakar, panas hasil pembakaran selanjutnya panas hasil pembakaran dialirkan ke air sehingga menghasilkan steam uap air yang memiliki temperatur tinggi. Dari pengertian tersebut berarti kita dapat menyimpulkan bahwa boiler berfungsi untuk memproduksi steam uap yang dapat digunakan untuk proses/kebutuhan selanjutnya. Seperti yang kita ketahui bahwa steam dapat digunakan untuk menjaga suhu dalam kolom destilasi minyak bumi dan proses evaporasi pada evaporator. Umumnya bakar yang digunakan untuk memanaskan boiler yaitu batu bara, gas, dan bahan bakar minyak. Bagian-Bagian Pada Boiler dan Fungsinya Sama seperti pompa, kompresor dan peralatan pabrik lainnya yang tersusun dari berbagai komponen sehingga alat tersebut dapat beroperasi dan menjalankan perannya. Boiler juga tersusun dari berbagai macam komponen dengan fungsinya masing-masing. Di bawah ini adalah fungsi dari masing-masing komponen pada boiler, yaitu 1. Tungku Pengapian Furnace Bagian ini merupakan tempat terjadinya pembakaran bahan bakar yang akan menjadi sumber panas, proses penerimaan panas oleh media air dilakukan melalui pipa yang telah dialiri air, pipa tersebut menempel pada dinding tungku pembakaran. Proses perpindahan panas pada furnace terjadi dengan tiga cara Perpindahan panas secara radiasi, dimana akan terjadi pancaran panas dari api atau gas yang akan menempel pada dinding tube sehingga panas tersebut akan diserap oleh fluida yang mengalir di dalamnya. Perpindahan panas secara konduksi, panas mengalir melalui hantaran dari sisi pipa yang menerima panas kedalam sisi pipa yang memberi panas pada air. Perpindahan panas secara konveksi. panas yang terjadi dengan singgungan molekul-molekul air sehingga panas akan menyebar kesetiap aliran air. Di dalam furnace, ruang bakar terbagi atas dua bagian yaitu ruang pertama dan ruang kedua. Pada ruang pertama, di dalamnya akan tejadi pemanasan langsung dari sumber panas yang diterima oleh tube pipa, sedangkan pada ruang kedua yang terdapat pada bagian atas, panas yang diterima berasal dari udara panas hasil pembakaran dari ruang pertama. Jadi, fungsi dari ruang pemanas kedua ini yakni untuk menyerap panas yang terbuang dari ruang pemanasan pertama, agar energi panas yang terbuang secara cuma-cuma tidak terlalu besar, dan untuk mengontrol panas fluida yang telah dipanaskan pada ruang pertama agar tidak mengalami penurunan panas secara berlebihan. 2. Steam Drum Steam drum berfungsi sebagai tempat penampungan air panas serta tempat terbentuknya uap. Drum ini menampung uap jenuh saturated steam beserta air dengan perbandingan antara 50% air dan 50% uap. untuk menghindari agar air tidak terbawa oleh uap, maka dipasangi sekat-sekat, air yang memiliki suhu rendah akan turun ke bawah dan air yang bersuhu tinggi akan naik ke atas dan kemudian menguap. 3. Superheater Merupakan tempat pengeringan steam, dikarenakan uap yang berasal dari steam drum masih dalam keadaan basah sehingga belum dapat digunakan. Proses pemanasan lanjutan menggunakan superheater pipe yang dipanaskan dengan suhu 260°C sampai 350°C. Dengan suhu tersebut, uap akan menjadi kering dan dapat digunakan untuk menggerakkan turbin maupun untuk keperluan peralatan lain. 4. Air Heater Komponen ini merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara yang digunakan untuk menghembus/meniup bahan bakar agar dapat terbakar sempurna. Udara yang akan dihembuskan, sebelum melewati air heater memiliki suhu yang sama dengan suhu udara normal suhu luar yaitu 38°C. Namun, setelah melalui air heater, suhunya udara tersebut akan meningkat menjadi 230°C sehingga sudah dapat digunakan untuk menghilangkan kandungan air yang terkandung didalamnya karena uap air dapat menganggu proses pembakaran. 5. Dust Collector Pengumpul Abu Bagian ini berfungsi untuk menangkap atau mengumpulkan abu yang berada pada aliran pembakaran hingga debu yang terikut dalam gas buang. Keuntungan menggunakan alat ini adalah gas hasil pembakaran yang dibuang ke udara bebas dari kandungan debu. Alasannya tidak lain karena debu dapat mencemari udara di lingkungan sekitar, serta bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan pada alat akibat adanya gesekan abu maupun pasir. 6. Pengatur Pembuangan Gas Bekas Asap dari ruang pembakaran dihisap oleh blower IDF Induced Draft Fan melalui dust collector selanjutnya akan dibuang melalui cerobong asap. Damper pengatur gas asap diatur terlebih dahulu sesuai kebutuhan sebelum IDF dinyalakan, karena semakin besar damper dibuka maka akan semakin besar isapan yang akan terjadi dari dalam tungku. 7. Safety Valve Katup pengaman Alat ini berfungsi untuk membuang uap apabila tekanan uap telah melebihi batas yang telah ditentukan. Katup ini terdiri dari dua jenis, yaitu katup pengaman uap basah dan katup pengaman uap kering. Safety valve ini dapat diatur sesuai dengan aspek maksimum yang telah ditentukan. Pada uap basah biasanya diatur pada tekanan 21 kg per cm kuadrat, sedangkan untuk katup pengaman uap kering diatur pada tekanan 20,5 kg per cm kuadrat. 8. Gelas Penduga Sight Glass Gelas penduga dipasang pada drum bagian atas yang berfungsi untuk mengetahui ketinggian air di dalam drum. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengontrolan ketinggian air dalam ketel selama boiler sedang beroperasi. Gelas penduga ini harus dicuci secara berkala untuk menghindari terjadinya penyumbatan yang membuat level air tidak dapat dibaca. 9. Pembuangan Air Ketel Komponen boiler ini berfungsi untuk membuang air dalam drum bagian atas. Pembuangan air dilakukan bila terdapat zat-zat yang tidak dapat terlarut, contoh sederhananya ialah munculnya busa yang dapat menganggu pengamatan terhadap gelas penduga. Untuk mengeluarkan air dari dalam drum, digunakan blowdown valve yang terpasang pada drum atas, katup ini bekerja bila jumlah busa sudah melewati batas yang telah ditentukan. Baca Juga Jenis-jenis Boiler Berdasarkan Cara Kerjanya Sekian pembahasan kita tentang fungsi boiler serta komponen utamanya, semoga bermanfaat bagi pembaca terutama yang memiliki aktivitas di bidang industri maupun bagi yang sedang menuntut ilmu. Tentunya artikel ini masih memiliki banyak kekurangan, jadi harap dimaklumi. Marilah kita belajar bersama, Terimakasih! 6 Kakatua. Alat ini terbuat dari besi dan berbentuk seperti paruh burung kakatua. Kegunaannya untuk mengencangkan ikatan kawat dan memotong kawat. 7 Alat Yang digunakan Untuk Membuat Karya Seni Patung. 7. Senduk Adonan. Senduk ini terbuat dari besi dan kayu. Bentuk senduk cukup lebar dengan tangkai dari kayu.

Metode pengolahan yang dapat digunakan pada hidangan ada bermacam-macam dan tentu saja tergantung pada jenis bahan yang digunakan ataupun dari resep hidangan itu sendiri. Pada dasarnya metode pengolahan pada umumnya dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu 1. Teknik Pengolahan Metode Panas Basah Teknik pengolahan metode panas basah yaitu penghantaran panas pada makanan melalui bahan cair, seperti stock, sauce ataupun uap. Beberapa jenis teknik pengolahan panas basah antara lain sebagai berikut. a. Boiling Boiling adalah memasak makanan dalam air mendidih dengan cepat dan bergolak. Air mendidih pada temperatur 212 º F atau 100 º C. Cairan yang digunakan untuk proses boiling adalah kaldu, santan atau susu yang direbus. Ketika bahan cair dipanaskan sampai titik didih 100oC, maka terjadi vaporisasi penguapan cairan secara cepat. Bahan makanan yang diolah dengan teknik boiling 1 Sayuran Sayuran dimasukkan ke dalam air mendidih yang terlebih dahulu diberi garam. Saat proses boiling berlangsung biarkan panci tetap terbuka, sehingga warna sayuran tetap hijau/segar. Jika sayuran telah matang, segera masukkan ke dalam air dingin. Hal ini dilakukan untuk menghentikan proses pematangan lebih lanjut dan menjaga sayuran supaya tidak over cooking. Kriteria hasil sayuran dengan metode boiling adalah empuk/lembut, warna tetap hijau/segar dan tidak luntur. 2 Umbi-umbian Proses boiling untuk umbu-umbian dimulai sejak air masih dingin. Air harus menutupi permukaan umbi. Selama proses boiling panci harus dalam keadaan tertutup. 3 Daging/ungas Prinsip merebus daging sama dengan sayuran, yaitu daging dimasukkan saat air telah mendidih. Memasak dengan cara merebus boiling memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan. Keuntungan yang diperoleh pada saat menggunakan metode boiling adalah Keuntungan • Bahan makanan menjadi lebih mudah dicerna. • Metode ini sesuai untuk memasak dalam skala besar. • Memperoleh flavour khas dari zat yang terkandung dalam bahan makanan. • Metode cukup aman dan sederhana, dapat membunuh bakteri patogen. • Nilai gizi dan warna sayuran hijau dapat dipertahankan secara maksimum ketika waktu memasak diminimalis dan api diperbesar. • Panas yang tinggi selama proses perebusan dapat membuat sayuran cepat matang meskipun waktu memasak cuma sebentar. Kelemahan • Kehilangan vitamin yang mudah larut dalam air. • Air perebus terkontaminasi oleh lapisan panci yang dapat larut. Oleh sebab itu, bahan dan alat perebus harus sesuai sehingga tidak menimbulkan reaksi yang berbahaya. Alat- alat masak yang terbuat dari pirex, stainles, dan aluminium cukup aman digunakan, sedangkan alat masak yang terbuat dari besi atau tembaga kurang bagus digunakan karena besi mudah berkarat. • Makanan terlihat kurang menarik apabila proses perebusan lama karena terjadi perubahan warna sayuran hijau menjadi kusam dan kekuning-kekuningan. b. Steaming Steam adalah memasak secara langsung dengan uap air panas. Penguapan dilakukan dengan suhu 212 º F sama dengan air mendidih. 1 Simmering Simmer, memasak dalam cairan mendidih dengan api kecil dan pelan. Temperatur panas sekitar 185 – 205 º F atau 85 – 96 º C. Bahan makanan seluruhnya harus tertutup cairran. Buih atau kotoran yang terdapat di atas permukaan cairan harus dibuang. Alat yang biasa digunakan untuk simmer adalah stock pot. Simmering termasuk teknik boiling, tetapi api yang digunakan untuk merebus kecil dan mantap karena proses memasak yang dikehendaki berlangsung lebih lama. Simmering diperlukan dalam berbagai prosedur memasak seperti pada saat membuat kaldu, bakso, memasak sayur, dan lauk pauk. Pada saat membuat kaldu, simmer diperlukan pada proses menjernihkan kaldu. Busa yang dihasilkan dari ekstrak daging yang direbus akan mudah diambil skeam pada permukaan air mendidih yang tidak terlalu banyak bergolak. Bulatan bakso juga dapat masak dengan sempurna tidak pecah apabila dimasukkan pada air perebus pada suhu simmer- ing. Ketika memasak sayur, simmer dilakukan untuk menunggu bahan yang dimasak matang dan agar bumbu masakan meresap ke dalam bahan makanan. Mengolah masakan yang berkuah santan juga menggunakan teknik simmer supaya santan yang direbus tidak pecah. 2 Poaching Poaching adalah memasak makanan dalam sedikit cairan dengan panas yang diatur agar jangan sampai mendidih. Temperatur yang digunakan antara 160 – 180 º F atau 71 - 82 º C. Gambar. Proses Poaching Gambar Proses pembuatan poach egg 1. Tuang cuka ke dalam air perebus. 2. Pecahkan telur dan taruh Bahan makanan yang dapat diproses dengan metode poach- ing adalah daging, unggas, ikan, buah, dan telur. Contoh poaching hidangan telur poach egg 1. Tuang cuka ke dalam air perebus. 2. Pecahkan telur dan taruh di dalam mangkok. 3. Masukkan telur ke dalam air panas, hampir mendidih. 4. Simmer telur sampai matang, sambil rapikan bagian pinggirnya. 3 Braising Braise atau biasa disebut mengungkep atau menyemur, yaitu memasak makanan dengan sedikit cairan yang ditutup. Proses braising dapat dilihat pada gambar 7. 24 3. Masukan telur ke dalam air panas, hampir mendidih. 4. Simmer telur sampai matang, sambil rapikan bagian pinggirnya. Gambar Teknik Braising Daging 3. Jika proses pengolahan dalam oven ditutup rapat dan masukkan dalam oven. Sedangkan jika diolah di atas kompor perapian posisi braising pan tertutup. 4. Daging telah di-sear- ing atau roasting hing- ga berwarna kecoke- latan. 1. Daging telah di-sear- ing atau roasting hing- ga berwarna kecoke- latan. 2. Masukkan sayuran. Pa- da dasar panci, tam- bahkan daging dan kaldu secukupnya. Ja- ngan sampai terendam seluruhnya. Kriteria hasil braising daging daging berwarna cokelat, utuh/ tidak hancur, daging empuk. 4 Blancing Blanch memasak makanan dengan cepat. Blanching biasanya dilakukan dengan air dingin atau air panas, tetapi bisa juga dengan menggunakan minyak panas. Makanan yang telah di-blancing harus disiram dengan air dingin, untuk menghentikan proses pemasakan lebih lanjut. Bahan makanan yang dapat di-blancing adalah daging/tulang, sayuran, buah tomat dan lain-lain. Contoh proses blancing pada sayuran yaitu buncis, dapat dilihat pada gambar berikut. 1. Masukkan air dalam sauce pan. 2. Tambahkan garam pada cairan tersebut dan biarkan sampai mendidih. Gambar Proses blanching 3. Masukkan sayuran buncis ke dalan sauce pan. 4. Setelah sayuran matang masukkan dalam air dingin untuk mencegah proses pemasakan lebih lanjut. Kriteria hasil sayuran dengan metode blancing adalah sayuran berwarna hijau/segar dan tekstur agak keras. 5 Stewing Stewing adalah mengolah bahan makanan dengan menumis bumbu terlebih dahulu bumbu juga bisa tidak ditumis, direbus dengan cairan di atas api sedang dan sering diaduk-aduk. Cairan yang biasa dipakai adalah susu, santan, dan stock. 2. Teknik Pengolahan Metode Panas Kering Metode panas kering, yaitu penghantaran panas kering pada makanan melalui udara panas, metal panas, radiasi, atau lemak panas. Macamnya antara lain a. Baking Baking, memasak makanan dengan menggunakan panas udara yang mengitarinya, ini biasanya dilakukan dengan oven. Oven dapat dipanaskan dengan api, aliran listrik, dan gelombang elektromagnetik microwave oven. Makanan yang dipanggang dalam oven mendapat panas secara tidak langsung dari udara panas yang dialirkan di dalam oven. Baking umum digunakan dalam pembuatan roti, cakes, pastries, pie, tarts, dan quiches. b. Roasting Roasting, memasak makanan di atas rak dan langsung di atas api. c. Salamander Salamander, jenis broiler dengan intensitas panas rendah. Biasa digunakan untuk mencokelatkan atau melelehkan bagian atas dari suatu masakan sebelum dihidangkan. d. Grilling Grilling, dikerjakan di atas grill yang diletakkan di atas sumber panas, dapat berupa arang, elemen listrik atau elemen yang dipanaskan dengan gas. Temperatur pengolahan diatur dengan cara menggerakkan makanan ke tempat yang lebih panas atau lebih dingin dari alat itu. Bahan makanan yang cocok dengan teknik griling adalah daging, ikan, dan ayam. e. Gridling Gridling, dikerjakan pada alat pengolahan yang memiliki permukaan keras. Pada waktu pengolahan dapat menggunakan sejumlah kecil lemak atau tanpa lemak sama sekali, tujuannya agar tidak lengket. Temperatur dapat disesuaikan dan dapat lebih rendah dari grill. f. Pan Broiling Pan Broiling, proses memasak dengan pancaran panas tinggi. Biasanya digunakan untuk daging lunak seperti ayam, ikan, dan beberapa masakan sayuran. g. Barbeque Barbeque, proses memasak dengan pancaran panas langsung dari bara api arang ataupun kayu bakar yang menyala-nyala. Dalam pembakarannya, daging atau bahan lain yang dibakar diberi bumbu di atasnya dengan cara dioleskan atau ditaburkan. Bumbu tersebut biasanya disebut bumbu barbeque. Metode panas kering dengan lemak dry heat method using fat a. Sauting to saute Pengolahan secara cepat dengan sedikit lemak. Prinsip yang harus diperhatikan 1 Bahan makanan dipotong tipis dan rapi. 2 Gunakan mentega atau minyak dan biarkan sampai memanas. 3 Masukkan bahan makanan jika minyak sudah benar-benar panas. 4 Tumis bumbu hingga beraroma harum. 5 Makanan matang dengan merata, untuk itu harus dibolak-balik secara cepat. Bahan yang cocok untuk diolah dengan teknik menumis adalah bawang bombay cincang, daging, sayuran, dan bumbu. Contoh proses b. Deep frying Pengolahan dengan banyak lemak dalam temperatur 100º C, sehingga menggunakan minyak dalam jumlah yang banyak. Ciri-ciri makanan yang dihasilkan dari pengolahan deep frying 1 Hanya sedikit lemak yang terhisap oleh makanan. 2 Makanan hanya kehilangan sedikit cairan, kecuali jika terlalu masak. 3 Memiliki warna kuning emas yang menarik. 4 Tidak ada aroma tambahan lemak yang dipakai untuk menggoreng pada makanan. 3. Balik daging, angkat setelah kedua sisi daging matang. 1. Panaskan wajan, tuang sedikit minyak. 2. Masukkan daging ayam yang telah dipotong tipis dan diberi bumbu. Contoh hasil masakan dengan deep frying dapat dilihat pada gambar Gambar Makanan dari proses deep frying Gambar Contoh metode shallow frying c. Shallow frying Shallow frying adalah metode memasak makanan dalam jumlah sedikit, dengan lemak atau minyak yang dipanaskan terlebih dahulu dalam pan dangkal shallow pan atau ceper. Jumlah lemak yang digunakan untuk menggoreng hanya sedikit yaitu dapat merendam sekitar 1/3 bagian makanan yang digoreng. Metode memasak yang menggunakan wajan datar tidak hanya shallow frying, tetapi masih ada tiga metode lainnya yang serupa yaitu sauté, griddle, dan strir fry. Contoh metode ini dapat dilihat pada gambar d. Pressure Frying Menggoreng dengan tekanan atau deep frying dengan tutup khusus yang dapat menahan uap yang ada pada makanan. e. Microwave Cooking Dapat digunakan untuk pemanasan kering atau pemanasan basah.

Boil Gambar : Merebus (Boiling) Pengertian. Boiling adalah memasak makanan dalam air mendidih dengan cepat dan bergolak. Air mendidih pada temperatur 212 º F atau 100 º C. Cairan yang digunakan untuk proses boiling adalah kaldu, santan atau susu yang direbus. Ketika bahan cair dipanaskan sampai titik didih (100 º C), maka terjadi vaporisasi
Labu didih Boiling Flask adalah alat laboratorium yang terbuat dari gelas Glass ware yang berbentuk seperti labu dengan berbagai jenis leher, yaitu ada yang single neck, double neck, dan triple neck. Labu didih ada yang bagian dasarnya berbentuk bundar round bottom dan ada juga yang rata flat bottom. Labu didih biasanya terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 C. Ukurannya beragam, mulai dari 250 mL sampai 2000 mL. Fungsi labu didih boiling flask adalah untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan. Labu didih yang dasarnya berbentuk bundar biasanya digunakan untuk memanaskan bahan, sedangkan yang bawahnya flat selain dapat digunakan untuk memanaskan bahan dapat juga di gunakan untuk menyimpan bahan karena saat diletakan di meja, posisinya akan lebih stabil. Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan suatu larutan, diantaranya  Zat terlarut ditimbang untuk diteliti ke dalam sebuah labu volumetri labu ukur  Lalu ditambahkan air suling.  Campuran digoyang melingkar dikocok untuk melarutkan zat terlarut  Setelah ditambahkan air lagi, digunakan pipet tetes untuk menambahkan airdengan hati – hati sampai volume permukaan cairan tepat berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu.  Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam tercampur. Fungsi dari langkah diatas adalah untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan dengan keakurasian yang flask ini sangat bermanfaat untuk mendapatkan larutan zat. Jenis-jenis Boiling Flask ; Boiling Flask Flat Bottom Narrow Neck Boiling Flask Flat Bottom With TS Joint, 2 Neck Boiling Flask Round Bottom, Narrow Neck Boiling Flask Flat Bottom With TS Joint Boiling Flask Round Bottom With Ts Joint, 3 Neck Kjeldahl Flask Nasu Flask
StockpotStands Boiling table yang rendah dan dirancang untuk keamanan dan mempermudah proses pemindahan dari stockpot yang berat dari stove pot, alat ini bisa menggunakan gas ataupun listrik, standing top nya mempunyai ketinggian antara 40 – 60 cm dari lantai, alat ini terbuat dari stainless steel Gambar 7.12.1dan 7.12.2: Stockpot Stand f.
Kegiatan memasak memang selalu membutuhkan sebuah transfer energi. Yaitu berupa energi panas ke makanan yang temperaturnya lebih rendah. Pada umumnya, metode memasak dapat dibagi menjadi dua kategori. Yaitu Moist heat Cooking dan Dry Heat Cooking. Mengetahui bagaimana masing-masing proses bekerja akan membantumu mana metode memasak yang paling cocok dengan hasil masakan yang paling kamu inginkan. Untuk itu, simak selengkapnya penjelasannya di artikel berikut ini. Jangan sampai ada yang terlewat ya.. Daftar ISIPengertian Moist Heat CookingJenis-Jenis atau Teknik Moist heat CookingKesimpulan Pengertian Moist Heat Cooking Metode Moist Heat Cooking adalah metode memasak dimana media yang digunakan adalah cairan dan uap panas atau steam. Cairan yang memiliki rasa juga dapat digunakan untuk melakukan transfer panas. Contohnya adalah wine, selain dapat digunakan untuk mentransfer panas, wine juga punya kegunaan yang dapat memperkaya cita rasa masakan yang dihasilkan. Tak hanya itu, biasanya sisa cairan yang sudah digunakan untuk memasak biasanya digunakan sebagai sauce atau dressing pada salad. Jenis-Jenis atau Teknik Moist heat Cooking Boiling Boiling dalam bahasa Indonesia artinya merebus. Boiling adalah cara memasak yang menggunakan medium penghantar panas langsungnya adalah cairan. Cairan yang biasa digunakan adalah air kaldu Stock, santan, susu, sirup, dan air. Gelembung-gelembung yang Nampak dari cairan bisanya pertanda sudah mencapai titik didih. Perlu diingat bahwa titik didik air adalah 100 celcius. Namun bisa jadi berbeda ketika media untuk merebus adalah bukan air. Poaching Salah satu yang masih termasuk dalam Teknik memasak Moist Heat Cooking adalah Poaching. Poaching sendiri adalah Teknik pengolahan makanan yang direndam dalam cairan panas namun temperature dijaga agar tidak mencapai titik didih. Steaming Steaming adalah Teknik memasak yang biasa disebut dengan kukus. Makanan yang di masak tidak langsung bertemu dengan media pemanas cair. Namun proses memasak menggunakan uap air yang sudah dipanaskan. Contohnya adalah bakpao, dimsum, dan ikan yang dimasak dengan metode steam. Braising Teknik braising adalah Teknik memasak dengan menggunakan sedikit cairan yang mendidih. Makanan yang akan diolah dengan Teknik ini harus diolah terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar bumbu yang dimarinasi pada permukaan bahan makanan dapat meresap sempurna ketika dimasak. Di Indonesia sendiri biasa disebut dengan Teknik memasak penyemuran semur”. Stewing Teknik memasak yang satu ini lebih mudah disebut dengan cara memasak dengan cara ditumis. Namun perlu diketahui, bahan utama yang biasanya berupa daging lah yang ditumis terlebih dahulu. Contoh masakan yang menggunakan Teknik ini adalah rendang dan opor ayam. Simmering Pada teknik ini masih menggunakan air, dimana makanan akan direbus terlebih di dalam air yang didihkan hingga 100ºC kemudian api dikecilkan dibawah titik didih dan biarkan hingga dipermukaan makanan keluar gelembung-gelembung. Di aplikasikan pada kaldu, soto, rawon, kare, dll Blancing Blanching melibatkan menjatuhkan makanan ke dalam air mendidih sebentar dan kemudian menghentikan proses memasak dengan merendam makanan ke dalam air es. Blanching digunakan untuk melonggarkan kulit pada buah dan sayuran dan untuk menghentikan aksi enzimatik yang menyebabkan buah dan sayuran membusuk. Buah dan sayuran sering direbus sebelum dibekukan untuk menjaga warna dan kesegarannya selama penyimpanan. Kesimpulan Kita telah membahas mengenai pengertian Moist Heat Cooking dan berikut dengan jenis jenisnya. Secara singkat Moist Heat cooking adalah Teknik memasak yang mengandalkan medium cairan dan uap sebagai media yang bekontak langsung dengan makanan. Kendati demikian masih ada banyak jenis dan Teknik yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan memasak. Kamu bisa mempertimbangkan bahan dan alat untuk mulai menerapkan Teknik ini. Teknikdasar stewing. Memasak menggunakan cairan yang presentasi jumlah cairan yang digunakan tidak lebih dari 1/2 bahan yang dimasak. Cairan yang digunakan biasayanya saus, kaldu, atau air. Biasanya teknik ini digunakan untuk Subjects>Food & Drink>Food & Drink InformationWiki User ∙ 10y agoBest AnswerCopyequipment use for boilingWiki User ∙ 10y agoThis answer isStudy guidesAdd your answerEarn +20 ptsQ Equipment used for boilingWrite your answer...SubmitStill have questions? Related questionsPeople also asked Timbanganadalah salah satu alat yang tak pernah lepas dari proses pembuatan kopi secara manual. Alat ini akan berguna untuk menakar dan menimbang berat bubuk kopi yang akan diseduh supaya takaran dan jumlah kopi yang akan digunakan pas setiap harinya. Untuk masalah harga timbangan juga bervariasi, mulai dari 400 ribu hingga 2 jutaan. 4. Teko MEMPELAJARI TEHNIK MEMASAK BOILINGDi dalam dunia masak - memasak ala Resto, kita mengenal yang namanya tehnik mengolah makanan atau istilah umumnya di kenal dengan sebutan tehnik memasak makanan, bagi orang awam mungkin istilah tehnik memasak makanan ini akan terasa asing, karena yang kita tahu biasanya bukan tehnik memasak tapi cara memasak di dalam resep masakan, memang benar bahwa cara memasak suatu masakan yang biasanya tercantum di Resep buku resep masakan tersebut masih berhubungan dengan tehnik memasak yang akan kita bahas kali ini, Mungkin diantara kita pernah mendengar istilah " Boiling " ini adalah sebuah istilah standart yang biasa di gunakan oleh para master chef, atau koki atau tukang masak profesional. Apa itu Tehnik Boiling ? Bagaimana prosesnya dan apa manfaatnya kita menggunakan tehnik Boiling ini dengan baik dan benar ? mari kita bahas lebih mendalam di artikel ini Untuk lebih memahami artikel yang akan kita bahas mengenai Tehnik Boiling ini, mari kita simak penjelasannya terlebih dahulu pada video berikut ini Setelah menyaksikan Video di atas, maka secara garis besar, kita sudah tahu bahwa Tehnik Boiling ini adalah sebuah tehnik memasak dengan cara merebus, tetapi tidak sampai di situ saja, Tehnik memasak Boiling ini bukan sekedar merebus makanan, tetapi bagaimana agar dapat menciptakan taste yang khas dari hasil rebusan tersebut, untuk itu di perlukan perlengkapan masak atau peralatan masak yang bisa mendukung tehnik Boiling tersebut, untuk mengetahui macam - macam alat jaman now yang biasa di gunakan para chef untuk memasak dengan tehnik Boiling ini, kita bisa cari informasinya lebih lengkap dengan cara Perlengkapan dan peralatannya sudah tahu seperti apa ? nah selanjutnya kita akan bahas bagaimana sih teknik Boiling ini bisa kita terapkan sehari - hari di dapur kita Bagi kalangan Chef Boiling memang sudah cukup familiar, bahkan ketika di dalam pelajaran kuliner sering di jelaskan hal ini, dimana teknik boiling itu sendiri sebenarnya proses memasak yang sangat sederhana atau simple banget, karena hanya dengan cara merendam bahan masakan di dalam air, lalu rebus sampai mendidih. Tapi Gak sebatas itu loh, namanya juga tehnik, pasti ada aturan juga ! Bagi kita yang belum tahu, apa itu teknik boiling ?, cara memasak makanan yang sangat simpel dan sebenarnya suadah biasa kita lakukan, Contohnya Ketika kita masak Indomie rebus atau merebus sayuran untuk pecel misalnya, Nah Teknik secara tidak sadar sudah kita praktekan, namum sering kali cara memasak dengan cara merebus ini dianggap kurang baik, karena harus menunggu waktu yang lama ketika merebus, sebab suhu yang di pakai harus berkisar di kisaran 100 derajat celsius, sebab dengan teknik Boiling ini kita akan tahu bahwa jika kita merebus sayuran dengan air yang terlalu panas maka kandungan nutrisi dan vitamin di dalam sayuran akan hilang. APA YANG DI MAKSUD DENGAN MENDIDIH ? Ketika kita memasak atau membaca resep, sering kali kita mendapatkan tulisan memasukan bahan masakan ketika air sudah mendidih, Mendidih adalah suatu kondisi ketika terjadinya perubahan suatu zat mulai dari fase cair menjadi fase gas. Dimana suhu ketika zat cair tersebut mendidih berada pada tekanan 1 atmosfer , inilah yang di disebut titik didih. Namun di dunia masak ala para chef profesional, mendidihnya suatu bahan atau cairan yang di masak harus terukur dengan suhu yang pas, agar citarasa dan kadungan vitamin serta nutrisi pada bahan makanan tersebut tidak rusakCARA BOILING SAYURAN AGAR TETAP TERJAGA NUTRISI DAN VITAMINNYA ! Kenapa sih Merebus Bahan makanan itu harus pakai cara seribet ini, semua demi Taste Loh ! Masakan Yang Lezat itu perlu perlakuan khusus loh ! makannya kita belajar tentang hal ini. Perlu kita ketahui bahwa Panas yang dihasilkan saat memasak sayuran dapat menghilangkan nutrisi yang terkandung dalam sayuran, terutama vitamin dan mineralnya. Beberapa vitamin memang dikenal tidak tahan terhadap panas, seperti vitamin C dan vitamin B. Kedua vitamin ini termasuk ke dalam vitamin larut air yang juga dapat larut bersama air pada proses pemasakan. Oleh sebab itu Kita Perlu memahami Tehnik Merebus makanan yang Tepat, Tehnik inilah yang di sebut Boiling Tecnique Terdapat banyak cara dalam memasak sayuran, mulai dari perebusan, pengukusan, sampai menumis sayuran dengan sedikit minyak. Masing-masing proses memasak ini tentu memiliki efek yang berbeda-beda terhadap sayuran. 1. Cuci sayuran dengan air mengalir, jangan direndam Sebelum memasak sayuran, Anda perlu mencucinya terlebih dahulu. Mencuci sayuran berguna untuk menghilangkan bakteri, kuman, maupun pestisida yang menempel pada sayuran. Cuci sayuran pada air mengalir dan jangan pernah mencoba untuk merendamnya. Merendam sayuran hanya akan membuat kandungan nutrisinya hilang, seperti vitamin C. Perlu diketahui bahwa vitamin C sangat rentan terhadap panas, air, dan udara. 2. Potong sayuran dalam bentuk besar-besar Untuk sayuran yang banyak mengandung vitamin larut air, seperti vitamin C, potonglah sayuran dalam bentuk besar atau Anda juga bisa memasaknya dalam bentuk yang utuh. Hal ini berfungsi agar tidak banyak kandungan nutrisi yang hilang selama proses pemasakan. Semakin kecil potongan sayuran, semakin banyak nutrisi yang dapat hilang saat proses pemasakan. Jika ingin mendapatkan potongan sayuran yang lebih kecil, Anda dapat memotongnya lagi setelah selesai dimasak. Sebagai contoh, Anda dapat merebus kentang utuh dengan kulitnya, kulit kentang juga mengandung nutrisi yang banyak sehingga sayang untuk dibuang. Kemudian, setelah selesai direbus, Anda dapat memotong kentang menjadi bagian yang lebih kecil agar mudah untuk dimakan. 3. Jaga waktu, suhu, dan air saat memasak Pada saat memasak, sebaiknya kita perhatikan waktu, suhu, dan juga jumlah air minimum yang digunakan untuk merebus makanan, perhatikan waktu masaknya jangan terlalu lama, jaga suhu agar tidak terlalu tinggi, dan jumlah cairan yang terlalu banyak dapat membuat semakin banyak nutrisi yang hilang pada sayuran. Semakin sedikit air yang dipakai untuk memasak, semakin banyak nutrisi yang dapat dipertahankan, terutama untuk sayuran yang mengandung vitamin larut air. Itu kalau merebus sayuran, nah bagaimana kalau merebus daging ? -> SELANJUTNYA -> lHGdGz.
  • 5l0bmqpx3x.pages.dev/786
  • 5l0bmqpx3x.pages.dev/461
  • 5l0bmqpx3x.pages.dev/538
  • 5l0bmqpx3x.pages.dev/564
  • 5l0bmqpx3x.pages.dev/438
  • 5l0bmqpx3x.pages.dev/250
  • 5l0bmqpx3x.pages.dev/669
  • 5l0bmqpx3x.pages.dev/398
  • 5l0bmqpx3x.pages.dev/376
  • 5l0bmqpx3x.pages.dev/155
  • 5l0bmqpx3x.pages.dev/60
  • 5l0bmqpx3x.pages.dev/496
  • 5l0bmqpx3x.pages.dev/6
  • 5l0bmqpx3x.pages.dev/709
  • 5l0bmqpx3x.pages.dev/14
  • alat yang digunakan untuk boiling