ilmulompat tinggi dan pukulan keras; pemberitahuan mengenai kegiatan silaturrahim perda obat gatal terkena pohon hantu rengas dan sabun aj kemat semar mesem; pembangkit birahi kaum hawa; puter giling; dimaharkan patung ayam kuno dari kalimantan bahan sholawat bariyyah; asma serabat sunan lawu; wirid pengasihan; asma untuk memperbesar
SƤndy HyuugƤ 23 Desember pukul 1647 tolong bagi ilmu nya lompat tinggi dan pukulan keras. Abby Abi Abby Abi Hehehe... Ilmu gampang.. ... Tapi cara riadzoh yang susah.. Baik akan abi ijazahkan ilmu untuk pukulan.. Ilmu ini dulu pernah diposting digrup ini.. Namanya Ajian Samber nyawa... BISMILLAH HIRAHMANIRAHIM... QULUU NAFSIN DAIKATUL BISMAT... diwirid setelah sohat wajib sebanyak 11X... Kalo mau pakai cukup 3x sambil tahan nafas .... Jika sudah 3x tiupkan sama telapak tangan.... Usapkan kebadan kaki... Klo mmau menggunakan misalnya mau PUKUL ā.. TENDANGAN.... BACA ZAA DALAM HATI KALIMAT TERAKHIR ______BIS_MAT_______ sambil tahan nafas.. Hentakan kaki ketanah sambil mukul atau nendang... Maf bukan pamer atau sombong.... Abi seorang Atlet BOXER pernah mukul dan tendang musuh sampai pingsan...
1 Berlatihlah melompat. Pantaulah progres lompatan dengan melompat vertikal beberapa hari sekali. Akan tetapi, jangan hanya berlatih melompat sebab progresnya akan melambat. Lakukan juga latihan lain agar kondisi fisik Anda tetap prima sehingga mampu menunjukkan performa sebagai atlet terbaik saat berolahraga.Oleh Ani Rachman, Guru SDN Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Lompat tinggi pertama kali dikompetisikan pada abad ke-19 di Skotlandia. Di era sekarang, olahraga satu ini cukup populer. Bahkan lompat tinggi menjadi salah satu cabang atletik yang mencetak banyak atlet berbakat. Lompat tinggi dilakukan untuk memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar dengan ketinggian tertentu. Pengertian lompat tinggi Lompat tinggi adalah gerakan melompat ke atas sebagai upaya membawa titik berat badan setinggi dan secepat mungkin untuk jatuh mendarat.Tinggi minimal tiang mistar lompat adalah 2,5 meter dan panjangnya 3,15 meter. Gaya lompat tinggi Ilustrasi lompat tinggi Berikut beberapa jenis gaya lompat tinggi Gaya gunting scissor Disebut sebagai gaya sweney. Saat melakukan gaya ini, pelompat melakukan awalan dari tengah. Baca juga Gaya Lompat Tinggi Ketika hendak melompat, jika tumpuan dilakukan menggunakan kaki kiri, pelompat akan mendarat dengan kaki kiri. Ilmulompat tinggi dan pukulan keras SƤndy HyuugƤ 23 Desember pukul 16:47 bagi ilmu nya guru.ilmu lompat tinggi dan pukulan keras. Abby Abi Abby Abi Hehehe Ilmu gampang.. Tapi cara riadzoh yang susah.. Baik akan abi ijazahkan ilmu untuk pukulan.. Ilmu ini dulu pernah diposting digrup ini..
ArticlePDF AvailableAbstractBackground Badminton is one of the most popular sports in the world, including in Indonesia. Badminton has been around since the 1930s. The strength of the abdominal muscles contributes to a full smash during hitting. Explosive power is an important biometric ability in sports activities, because the explosive power will determine how hard people can hit, kick, jump, run and so on. Jump height is a component of physical fitness to measure leg muscle power. The purpose of this study was to analyze the correlation between abdominal muscle strength, arm muscle explosive power, jump height and the result of a full smash in badminton athletes. Methods This is a correlational research with cross-sectional approach. This research in the Badminton Field of SMK N 2 Manado in November 2020, using an analytical method with a cross-sectional design. The population is all PB athletes in Manado. The research instrument used was for abdominal muscle strength sit-ups, for the explosive power of the arm muscles two hand medicine ball put test, for the height of the jump vertical jump test, the results of the smash. Data analysis used two stages, namely univariate and bivariate. Results The results showed that the most distributed respondents based on male sex 62%, the average value of abdominal muscle strength the average value of arm muscle explosive power the average value ā the average jump height 2, and the average value of the smash results The results of bivariate analysis showed that there was no relationship between abdominal muscle strength rcount = rtabel 0,444. Penelitian ini juga sejalan dengan Prabowo 2015 hasil analisis data diperoleh perhitungan daya ledak otot tungkai, kekuatan otot lengan, kelentukan pergelangan tangan dengan hasil smash normal diketahui Fhitung masing-masing sebesar 18,02X1, 34,56X2, dan 21,88X3 >Ftabel 4,60 jadi hipotesis diterima. Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan daya ledak otot tungkai, kekuatan otot lengan, dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil smash normal pada atlet klub bola voli Putra Mustika Blora tahun 2015, atau dengan Asnaldi 2020 daya ledak otot lengan memiliki kontribusi yang berarti terhadap ketepatan smashsiswa SMKN 1 Solok-Selatan sebesar 41,22%. Artinya ketepatan smash dapat ditingkatkan melalui daya ledak otot lengan. Perbedaan hasil penelitian ini disebabkan dari faktor situasi dan kondisi atlet. Hasil penelitian tidak terdapat hubungan dikarenakan pada saat pengambilan data, atlet selama 7 bulan terakhir tidak melakukan latihan rutin karena situasi Pandemi Covid-19, sehingga kondisi fisik atlet menurun. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam lagi bagaimana daya ledak otot lengan bisa berhubungan dengan pukulan smash penuh. Hubungan antara tinggi lompatan terhadap hasil pukulan smash penuh Seorang pemain bulutangkis bila sedang melakukan jump smash, pemain harus melompat dengan ketinggian maksimal. Pentingnya faktor strength dan power otot tungkai dalam permainan bulutangkis, maka diperlukan metode latihan yang mampu Sam Ratulangi Journal of Public Health Vol. 2, No. 1, March 2021 29 meningkatkan strength dan power otot tungkai tersebut. Terdapat perbedaan yang nyata signifikan diantara teknik loncatan vertikal dan teknik loncatan parabol depan terhadap akurasi shuttlecock. Terdapat perbedaan yang nyata signifikan teknik loncatan vertikal dan teknik loncatan parabol depan terhadap kecepatan shuttlecock. Dimana teknik loncatan parabol depan memiliki hasil lebih baik dari pada loncatan vertikal. Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan terhadap 50 atlet bulutangkis diperolah hasil rx3,y =-0, 008 yang lebih kecil dengan rtabel untuk 50 orang sampel yakni 0,273. Secara kuantitatif hasil ini menyimpulkan tinggi lompatan tidak ada hubungan dengan hasil pukulan smash atlet bulutangkis. Kondisi ini terlihat dari hasil test tinggi lompatan dengan tiga percobaan, secara akumulatif yang dilakukan Calvin responden ke-1 yang mampu melompat setinggi 7,9 centimeter namun berhasil memukul 15 pukulan smash. Hal ini berbeda dengan Agus responden ke-27 yang hanya mampu melompat setinggi 5,15 meter mampu memukul dengan sempurna 20 pukulan smash. Dua perbandingan tersebut semakin menguatkan bagaimana tinggi lompatan tidak menjamin seorang atlet untuk mampu memukul smash dengan cukup banyak dalam dua puluh kali percobaan. Penelitian ini memperlihatkan bahwa tidak ada hubungan antara tinggi lompatan dengan hasil pukulan smash pada atlet bulutangkis. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gustaman 2019, menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tinggi lompatan dengan kemampuan smash bulutangkis, dapat dilihat dari nilai sebesar 0,85 72,5%. Perbedaan hasil penelitian ini disebabkan dari faktor situasi dan kondisi atlet. Hasil penelitian tidak terdapat hubungan dikarenakan pada saat pengambilan data, atlet selama 7 bulan terakhir tidak melakukan latihan rutin karena situasi Pandemi Covid-19, sehingga kondisi atlet secara fisik menurun. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam lagi bagaimana tinggi lompatan bisa berhubungan dengan pukulan smash penuh. Tidak adanya pengaruh antara ketiga variabel X terhadap variabel Y, bukan berarti hasil pengukuran terhadap atlet bulutangkis ini tidak dapat diterima. Dari hasil pengukuran ini, pada dasarnya terlihat bahwa 50 orang atlet yang di test sudah memiliki daya tahan tubuh yang cukup untuk menjadi atlet bulutangkis, oleh karena itu apapun hasil pengukuran dari ketiga variabel X tidak akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam melakukan smash. Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil pukulan smash yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi pukulan smash penuh atlet bulutangkis antara lain, fisik, taktik dan mental yang dimiliki atlet tersebut. Fisik yang prima pada saat pengukuran cukup menentukan atlet dalam memukul 20 smash penuh dalam satu pengukuran. Hal ini juga berlaku pada taktik yang dimiliki atlet seperti kemampuannya dalam menangkap ketepatan shuttlecock untuk jatuh dititik utama ketika melakukan smash, dan bagaimana kecepatan tangan dalam melakukan smash. Sikap mental seorang atlet juga menentukan keberhasilannya dalam melakukan smash penuh seperti ketenanganoptimistik. Faktor eksternal juga memberikan pengaruh terhadap pukulan smash penuh atlet bulutangkis. Faktor eksternal tersebut meliputi pelatih, sarana dan prasarana, keluarga, lingkungan dan gizi. Aspek pelatih cukup mempengaruhi seperti kecakapan pelatih untuk memberikan instruksi latihan yang memadai akan membantu atlet dalam mencapai hal yang maksimal dalam latihan. Aspek sarana dan prasarana seperti gedung, latihan, peralatan lainnya juga turut membantu atlet dalam menciptakan kondisi latihan yang baik. Keluarga pada dasarnya tidak terlalu mempengaruhi hanya saja latar belakang keluarga yang mendukung sangat membantu atlet bulutangkis untuk mampu meraih hasil yang maksimal. Aspek lingkungan seperti pertemanan antar atlet juga menjadi faktor yang Sam Ratulangi Journal of Public Health Vol. 2, No. 1, March 202130 memberikan kontribusi untuk membentuk keyakinan dan rasa optimistik seorang atlet. Perasaan mendapat dukungan dari rekan sesama atlet akan mampu meningkatkan emosional yang positif bagi atlet bulutangkis. Faktor eksternal lainnya ialah gizi seorang atlet. Gizi disini termasuk asupan makanan bergizi akan menentukan kondisi fisik ideal atlet dan tentu mempengaruhi kemampuan atlet dalam melakukan pukulan smash penuh PENUTUP Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu kekuatan otot perut, daya ledak otot lengan, dan tinggi lompatan tidak berhubungan dengan hasil pukulan smash penuh pada atlet bulutangkis di kota Manado. Berdasarkan penelitian ini harus dilakukan penelitian lanjutan tentang kontribusi kekuatan otot perut, daya ledak otot lengan, dan tinggi lompatan terhadap hasil pukulan smash pada sample size lebih besar. REFERENSI Aksan, H. 2012. Mahir Bermain Bulutangkis. Nuansa Cendikia. Bandung Andara, E. H. 2017. Perbandingan komponen kondisi fisik bulutangkis pada atlet PB FIFA Sidoarjo dan atlet PB Satria Muda Sidoarjo U17. Jurnal Unnes. 2 3 Arisman, A, & Saripin, S. 2018. Hubungan kelentukan pergelangan tangan dan power otot lengan-bahu dengan hasil akurasi smash bulutangkis putra pada PB Angkasa Pekanbaru. Journal Of Sport Education. 11 9-16. Asnaldi, A., Nirwandi, N., & Aprisandy, D. 2019. Pengaruh weight training terhadap peningkatan daya ledak otot lengan. Sport Science, 19 1, 1ā9. Depdiknas. 2010. Tes kesegaran jasmani indonesia untuk anak umur 16-19 tahun. Depdiknas. Jakarta. Haq, P, F. 2016. Kontribusi Power Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan, Kekuatan Otot Perut, Kekuatan Otot Peras Tangan, Dan Konsentrasi Terhadap Ketepatan Pukulan Jumping Smash Pada Atlet Bulutangkis Kabupaten Jombang. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Artikel Skripsi. Hasyim, N., & Muhajir. S. 2021. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. PT Elex Media Komputindo. 98 Hal Hermanto, Bambang., Ramadi, R., Agust, K., 2016. Hubungan antara Daya Ledak Otot Lengan dan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Kemampuan Smash Pemain Bulutangkis Club Cupumanik Bhayangkara Kecamatan Bangko Bagan Siapi-api." Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, vol. 3, no. 2. Irwan, L, M., Candra, D, W., & Muliyani, S, E. 2018. Hubungan Antara Daya Ledak Otot Lengan Dan Kekuatan Genggaman Tangan Dengan Kemampuan Smash Dalam Permainan Bulutangkis Pada Club Pb Bintang Generasi Kota Raja tahun 2018. Jurnal Undikma. 5 2 Ismaryati. 2011. Tesdan pengukuranolahraga. Universitas Sebelas Maret. Surakarta Kridisuwarso, B., & Hakim, A, A. 2014. Biomekanika Olahraga. CV Jakad Media Publishing; Surabaya. 106 Hal. Legeayem, T, R., & Wiriawan. 2017. Kontribusi Kekuatan Otot Lengan, Otot Perut, Otot Kaki, dan Power Kaki Terhadap Jumping Smash Pada Bulutangkis. Jurnal Ilmu Keolahragaan. 20 1 Lisdiantoro, G. 2016. Hubungan Antara Koordinasi Mata Tangan, Power Otot Lengan dan Kekuatan Otot Perut Dengan Kemampuan Pukulan Smash Dalam Permainan Bulutangkis. Premiere Educandum. Volume 6 Nomor 2. Sam Ratulangi Journal of Public Health Vol. 2, No. 1, March 2021 31 OstojiÄ. StojanoviÄ M., AhmetoviÄ Z. 2010. Vertical jump as a tool in assessment of muscular power and anaerobic performance. Med Pregl. 635-6371-5. Permadi, G, A., 2017. Survey Tingkat Kondisi Fisik Atlet Bulutangkis PB. Pahlawan Sumenep. Jurnal Ilmiah Mandala Education. Vol. 3, No. 2. Poole, J. 2016. Belajar bulutangkis. CV. Pioner Jaya. Bandung. Prabowo, D, A. daya ledak otot tungkai kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil smash normal. Universitas Negeri Semarang. Tesis Rinaldi, M. 2020. Buku Jago Bulutangkis. Cemerlang; Tangerang Selatan 100 Hal. Setiawan, A. 2020. Akurasi smashforehand bulutangkis dikaitkan dengan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan. Jurnal Unsur. Volume 10 Nomor 1 Edisi Juni 2020. Setyawan, I. 2016. Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan dan Power Otot Tungkai dengan Ketepatan Smash dalam Permainan Bulutangkis Siswa Sekolah Bulutangkis Mataram Raya Sleman Tahun 2016. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Vol 5, No 8. Surahman, F., Yeni, H, O., & Sanusi, R. 2019. Hubungan Daya Ledak Otot Lengan Dan Kelentukan Pinggang Dengan Kemampuan Smash Bulutangkis Pada Ekstrakurikuler Siswa Sma N 2 Karimun. Jurnal Pendidikan MINDA. Vol. 1, No. 1 Yuliawan, D. 2017. Bulutangkis dasar. Yogyakarta CV Budi Utama. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Aprisandy Arie Asnaldimengetahui seberapa besar pengaruh Weight Training menggunakan Bench Press terhadap daya ledak otot lengan atlet karate Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Padang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2019 di Gedung Labor FIK tepat nya di aula karate dan Fitnes Centre. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet karate Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Padang yang berjumlah 30 orang dimana sebanyak 22 orang atlet putra dan 8 orang atlet putri yang berusia 18-25 tahun dan sampel diambil berdasarkan teknik Purposive Sampling sebanyak 15 orang atlet putra dan putri yang berumur 18-20 atau Under 21. Untuk mendapatkan data penelitian digunakan tes Two Hand Medicine Ball Push. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t-test. Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji t-test. Hasil pengolahaan data dalam penelitian ini adalah 1 diperoleh rata-rata menjadi artinya penerapaan Weight Training dengan bentuk latihan beban menggunakan bench press dapat menungkatkan daya ledak otot lengan ditandai dengan diperoleh thitung 5,1376 > ttabel artinya penerapan Weight Training manggunakan Bench Press dapat meningkatkan daya ledak otot lengan atlet karate Pendidikan Olahraga Unverisitas Negeri Padang, dimana menunjukan hasil yang baik. Anang SetiawanFauzan EffendiMohammad TohaPada permainan bulutangkis, smash merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mendapatkan poin. Kekuatan otot lengan dan ketepatan pukulan menjadi beberapa kunci suksesnya pukulan smash. Keterkaitan kedua faktor penentu pukulan smash tersebut perlu diketahui hubungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan dengan ketepatan smash forehand dalam permainan bulutangkis. Metode dalam penelitian menggunakan penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan tes pengukuran keterampilan smash forehand. Untuk pengujian hipotesis menggunakan uji korelasi Pearson product moment. Populasi dan sampel yang digunakan ialah mahasiswa UKM bulutangkis dengan sampelnya menggunakan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1 Terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan smash forehand. 2 Terdapat hubungan antara koordinasi mata-tangan dengan ketepatan smash forehand. 3 Terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan dengan ketepatan smash forehand dalam permainan Lisdiantorop>This study has a purpose to determine the relationship between each variable. This study used descriptive correlational study. The study population was students of IKIP PGRI MADIUN in total 60 students. The research sample was 30 male students with techniques purposive sampling. This research resulted in the following conclusions 1 there is a significant correlation between hand-eye coordination with the ability to smash, the correlation coefficient of With N = 30, 5% value rtabel 0463. Turns rhitung = 5% rtabel 0463. 2 there is a significant correlation between muscle power arm with the ability to smash, the correlation coefficient of With N = 30, 5% value rtabel 0463. Turns r hitung = 0651> r tabel 5% 0463 3 there is a significant correlation between the strength of the abdominal muscles with the ability to smash, the correlation coefficient of With N = 30, 5% value r tabel 0463. Turns r hitung = 0549> 5% r tabel 0463. 4 there is a significant correlation between hand-eye coordination, power arm muscles and abdominal muscle strength with the ability to smash, Retrieved of 12,581 correlation coefficient, with F table db = 3 opponents 26 with a significance level of 5% = turns F regresi price = > prices F tabel 5% = ArismanSaripin Saripin Aref VaiMasalah dalam penelitian ini adalah terlihat bahwa kemampuan smash mereka masih kurang baik, arah cock datar dan tidak menukik, pukulannya gampang dikembalikan, jalan bola tidak kencang, cock sering keluar lapangan atau tidak mengarah pada sasaran dan juga masih ada yang menyangkut di net. Hal ini diduga karena kelentukan pergelangan tangan dan power otot lengan-bahu yang sehingga mengakibatkan akurasi smash tidak mengarah pada arah sasaran smash. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah terdapat Hubungan Kelentukan Pergelangan Tangan dan Power otot lengan-bahu Dengan Hasil Akurasi Smash Bulutangkis Putra Pada PB. Angkasa Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel yaitu keseluruhan populasi total sampling atlet bulutangkis putra PB. Angkasa Pekanbaru berjumlah 8 orang. Penelitian ini menggunakan teknik korelasi. Kemudian, tes data menggunakan tes normalitas, tes produk momen korelasi, dan tes bahwa Lhitung variabel X1 = 0,254, Lhitung variabel X2 = 0,140 dan Lhitung variabel Y= 0,190 dimana Ltabel diperoleh 0,285 α = 0,05, dengan demikian Lhitung = 0,254 < Ltabel 0,285 pada variabel X1, Lhitung 0,140 < Ltabel = 0,285 pada variabel X2 dan Lhitung = 0,190 < Ltabel = 0,285 pada variabel Y , dengan kata lain disimpulkan bahwa data X1, X2 dan Y berdistribusi strength and anaerobic power could be assessed by single and multiple vertical jump testing procedures. Anaerobic capacity measured by vertical jump testing is highly correlative with athletic performance, as compared to other anaerobic testing procedures. The most frequently used protocol with contact mat or force platform consists of single jump squat jump, drop jump, countermovement jump and serial jump testing with different duration. Measured variables include jump height and duration along with absolute and relative peak muscular power. Several investigators have clearly shown superior jump performance variables in elite athletes as compared to non-elite subjects. Differences obtained could be due to genetic factors and acute or prolonged effects of training regimen. withPerbandingan komponen kondisi fisik bulutangkis pada atlet PB FIFA Sidoarjo dan atlet PB Satria Muda Sidoarjo U17H E H AksanAksan, H. 2012. Mahir Bermain Bulutangkis. Nuansa Cendikia. Bandung Andara, E. H. 2017. Perbandingan komponen kondisi fisik bulutangkis pada atlet PB FIFA Sidoarjo dan atlet PB Satria Muda Sidoarjo U17. Jurnal Unnes. 2 3Tes kesegaran jasmani indonesia untuk anak umur 16-19 tahunDepdiknasDepdiknas. 2010. Tes kesegaran jasmani indonesia untuk anak umur 16-19 tahun. Depdiknas. HaqHaq, P, F. 2016. Kontribusi Power Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan, Kekuatan Otot Perut, Kekuatan Otot Peras Tangan, Dan Konsentrasi Terhadap Ketepatan Pukulan Jumping Smash Pada Atlet Bulutangkis Kabupaten Jombang. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Artikel antara Daya Ledak Otot Lengan dan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Kemampuan Smash Pemain Bulutangkis Club Cupumanik Bhayangkara Kecamatan Bangko Bagan SiapiapiN HasyimS MuhajirBambangR RamadiK AgustHasyim, N., & Muhajir. S. 2021. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. PT Elex Media Komputindo. 98 Hal Hermanto, Bambang., Ramadi, R., Agust, K., 2016. Hubungan antara Daya Ledak Otot Lengan dan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Kemampuan Smash Pemain Bulutangkis Club Cupumanik Bhayangkara Kecamatan Bangko Bagan Siapiapi." Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, vol. 3, no. Antara Daya Ledak Otot Lengan Dan Kekuatan Genggaman Tangan Dengan Kemampuan Smash Dalam Permainan Bulutangkis Pada Club Pb Bintang Generasi Kota Raja tahunL IrwanM CandraW MuliyaniIrwan, L, M., Candra, D, W., & Muliyani, S, E. 2018. Hubungan Antara Daya Ledak Otot Lengan Dan Kekuatan Genggaman Tangan Dengan Kemampuan Smash Dalam Permainan Bulutangkis Pada Club Pb Bintang Generasi Kota Raja tahun 2018. Jurnal Undikma. 5 2
Apapunalasan Anda untuk mencari artikel tentang Amalan al-quran untuk bisa lompat tinggi dan pukulan kuat, yang pasti kunjungan Anda di situs ini tidak akan sia-sia karena di halaman yang Anda buka dan baca ini memuat konten artikel yang lengkap yang berkaitan dengan informasi tentang Amalan al-quran untuk bisa lompat tinggi dan pukulan kuat